BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu
negara dengan jumlah penduduk yang besar. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia
cukup besar, sehingga perlu dilakukan program pembatasan angka kelahiran.
Program pembatasan angka kelahiran di Indonesia dikenal dengan program keluarga
berencana yang disingkat dengan KB. Pembatasan kelahiran tersebut bertujuan
tidak hanya untuk membatasi angka kelahiran tetapi juga mengurangi angka
mortalitas ibu dan anak, terutama ibu
dengan usia tua, yang ketika hamil, angka morbiditas dan mortalitas cukup
tinggi dan juga kemungkinan anak yang dilahirkan menderita gangguan kromosomal
seperti sindrom Down dan sebagainya cukup tinggi.
Program KB di Indonesia dijalankan
dengan cara kontrasepsi yaitu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya
tersebut dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Namun sampai
saat ini belum ada suatu cara kontrasepsi yang 100% ideal, karena idealnya
suatu kontrasepsi dilihat dari daya guna, aman, murah, estetik, mudah didapat,
tidak memerlukan motivasi terus-menerus, dan efek samping minimal .
Sejak diberlakukannya program KB di
Indonesia dan sejak berkembangnya kontrasepsi di Indonesia, penggunaan
kontrasepsi masih dalam taraf belum
cukup memuaskan , sampai saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang enggan
untuk menggunakan kontrasepsi dengan alasan takut akan efek samping yang
merugikan bahkan lebih memprihatinkan adalah bahwa masih banyak masyarakat
Indonesia yang belum tahu apa itu kontrasepsi, terutama masyarakat Indonesia
yang tinggal di daerah terpencil dan yang tidak berpendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KONTRASEPSI HORMONAL
2.1 Amenorea
Amenorea
adalah hilangnya periode menstruasi pada wanita yang reproduktif. Amenorea
fisiologis terjadi saat wanita hamil dan menyusui, dan menepouse. Terjadinya
amenorea dapt disebabkan oleh banyak faktor. Disebut Amneorea primer jika selam
hidupnya wanita tersebut belum pernah mengalami menstruasi. Sedangkan disebutk
amenorea sekunder jika wanita tersebut pernah mengalami menstrausi.
4.
Keterlambatan
pematangan hypothalamic-pituitary.
Sedangkan penyebab amenorea sekunder antara
lainnya:
1.
Kehamilan
5.
Disfungsi
Hypothalamic-pituitary, termasuk
1.
Amenorea
pasca latihan berat
2.
Amenorea
akibat stress,
10. Disfungsi
tiroid
b.Patofisologi
Untuk mencetuskan terjadinya menstruasi dibutuhkan
mekanisme stimulasi dan inhibisi yang berjalan sinergis. Hormon LH,
progesteron, dan estrogen berguna untuk mencetuskan terjadinyaproses menstruasi
dan seks sekunder. Terjadinya amenorea menunjukkan adanya gangguan di salah
satu sisitem hormon reproduksi. Misalnya pada amenorea Hypogonadotropic
terdapat kadar hormon FSH dan rendah.
Oleh karena itu terjadinya amenorea harus diketahui untuk terapi yang adekuat
sesuai dengan penyebabnya.
Tatalaksana tergantung dari penyakit yang
mendasarinya. Pada keadaan hormon estrogen dan progesterin yang rendah maka
pemberiaan hormon replacment sangat berguna. Tetapi kalau penyebabnya karena
tidak berfungsinya hipotalamus atau ovarium maka pemberiaan hormon tidak
terlalu bermanfaat.
2.2 Definisi
kontrasepsi
Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan setelah
hubungan seksual dengan menghambat sperma mencapai ovum matang (metode yang
mencegah ovulasi) atau dengan mencegah ovum yang telah dibuahi tertanam pada
endometrium (mekanisme yang menyebabkan lingkungan uterus tidak cocok untuk
ovum yang telah dibuahi).1
2.3
Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi
mengandung kombinasi estrogen dan progesteron sintetik atau hanya
progestin. Estrogen menekan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan mencegah
perkembangan folikel dominant. Estrogen juga menstabilkan bagian dasar
endometrium dan memperkuat kerja progestin. Progestin menekan peningkatan
Luteinizing Hormone (LH) sehingga mencegah ovulasi. Progestin juga menyebabkan
penebalan mukus leher rahim sehingga mempersulit perjalanan sperma dan atrofi
endometrium sehingga menghambat implantasi.1
2.4
Kontasepsi kombinasi ( hormon estrogen dan progesteron).1
2.4.1 Pil
kombinasi
Dalam satu pil terdapat baik estrogen maupun
progesteron sintetik. Pil diminum setiap hari selama tiga minggu diikuti dengan
satu minggu tanpa pil atau plasebo. Estrogennya adalah etinil estradiol atau mestranol
dalam dosis 0,05; 0,08 ; 0,1 mg pertablet. Progestinnya bervariasi.
- Jenis
- Monofasik
Pil yang tersedia dalam kemasan
21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Contoh: microgynon
Komposisi
21 tablet masing-masing mengandung 0.15 mg Levonorgestrel dan 0.03 mg Etinilestradiol serta 7 tablet plasebo.
21 tablet masing-masing mengandung 0.15 mg Levonorgestrel dan 0.03 mg Etinilestradiol serta 7 tablet plasebo.
Dosis dan
Cara Pemakaian
Satu tablet diminum tiap hari selama 28 hari berturut-turut. Kemasan berikutnya dimulai setelah tablet pada kemasan sebelumnya habis.
Tidak menggunakan kontrasepsi hormon sebelumnya (pada bulan yang lalu). Pemakaian tablet harus dimulai pada hari ke-1 dari siklus alami wanita (yaitu hari pertama menstruasi) dimulai dari bidang biru dari kemasan dan pilih tablet sesuai dengan harinya (seperti "Sen" untuk Senin). Mulai pada hari ke 2-5 diperbotehkan, akan tetapi selama siklus pertama dianjur¬kan untuk menggunakan metoda pencegahan tambahan selama 7 hari pertama minum tablet.
Pemakaian selanjutnya
Jika kemasan pertama Microgynon telah habis, mulailah kemasan yang baru tanpa terputus pada hari berikutnya, sekali lagi pilih tablet pada bidang biru sesuai dengan hari pada saat itu.
Satu tablet diminum tiap hari selama 28 hari berturut-turut. Kemasan berikutnya dimulai setelah tablet pada kemasan sebelumnya habis.
Tidak menggunakan kontrasepsi hormon sebelumnya (pada bulan yang lalu). Pemakaian tablet harus dimulai pada hari ke-1 dari siklus alami wanita (yaitu hari pertama menstruasi) dimulai dari bidang biru dari kemasan dan pilih tablet sesuai dengan harinya (seperti "Sen" untuk Senin). Mulai pada hari ke 2-5 diperbotehkan, akan tetapi selama siklus pertama dianjur¬kan untuk menggunakan metoda pencegahan tambahan selama 7 hari pertama minum tablet.
Pemakaian selanjutnya
Jika kemasan pertama Microgynon telah habis, mulailah kemasan yang baru tanpa terputus pada hari berikutnya, sekali lagi pilih tablet pada bidang biru sesuai dengan hari pada saat itu.
- Bifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan
21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dua dosuis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Contoh: Climen 28
Komposisi
Terdiri dari 16 tablet putih
berisi estradiol valerate 2 mg dan 12 tablet pink berisi estradiol valerate 2
mg dan cyproterone acetate 1 mg.
Cara pemakaian
Minumkan tablet putih satu kali sehari
selama 16 hari dilanjutkan dengan tablet pink satu kali sehari hingga habis.
- Trifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan
21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam 3 dosis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Contoh: TRINORDIOL*-28
Komposisi
Tiap kemasan Trinordiol*-28
berisi 28 tablet. Tablet-tablet ini disusun dalam kemasan menurut urutan
sebagai berikut: 6 tablet kuning tua dari 0.03 mg etinilestradiol dan 0.05 mg
levonorgestrel, 5 tablet putih dari 0.04 mg etinilestradiol dan 0.075 mg
levonorgestrel, 10 tablet kuning dari 0.03 mg etinilestradiol dan 0.125 mg
levonorgestrel, 7 tablet innert merah dari 31.835 mg laktosa.
Dosis dan
Cara Pemakaian
Satu tablet sehari untuk 28 hari
berturut-turut dalam urutan yang tepat
seperti diuraikan di atas. Tablet-tablet diminum terus menerus
tanpa dihentikan. Segera setelah satu
kemasan habis, mulailah dengan kemasan
yang baru dan diminum seperti diuraikan di atas. Dianjurkan tablet
Trinordiol*-28 diminum setiap hari pada waktu yang sama, sebaiknya setelah
makan atau pada waktu mau tidur. Bila pemakai merasa mual, sebaiknya tablet
diminum dengan susu.
Sikluspertama:
Selama pemakaian siklus pertama, pasien dianjurkan meminum satu tablet setiap hari selama 28 hari berturut-turut, dimulai dari hari pertama dari siklus haid (hari kesatu datangnya haid adalah hari pertama). Perdarahan akan terjadi sebelum tablet Trinordiol*-28terakhir diminum.
Siklus-siklus Berikutnya:
Selama pemakaian siklus pertama, pasien dianjurkan meminum satu tablet setiap hari selama 28 hari berturut-turut, dimulai dari hari pertama dari siklus haid (hari kesatu datangnya haid adalah hari pertama). Perdarahan akan terjadi sebelum tablet Trinordiol*-28terakhir diminum.
Siklus-siklus Berikutnya:
Pemakai hendaknya segera
mulai kemasan berikutnya walaupun perdarahan masih berlangsung. Tiap 28 hari
penggunaan Trinordiol*-28 dimulai pada hari yang samaseperti pada pemakaian
pertama kalinya pada bagian foil berwarna merah dan mengikuti jadual yang sama.
Meskipun terjadinya
kehamilan sangat kecilbila tablet digunakan sesuai petunjuk bila perdarahan
tidak terjadi setelah tablet terakhir diminum, kemungkinan hamil harus
dipertimbangkan.
Bila pasien tidak menuruti cara penggunaan yang tertera (lupa satu atau lebih tablet atau mulai minum tablet yang terlupa pada hari terlambat daripada seharusnya) kemungkinan hamil harus dipertimbangkan pada saat tidak terjadi haid dan dilakukan cara-cara dianostik yang tepat sebelum pengobatan dilanjutkan.Bila pasien telah mengikuti petunjuk pengobatan dan telah minum tablet dua siklus berturut-turut tidak terjadi haid, tidak terjadinya kehamilan harus benar-benar dipastikan oleh dokter atau petugas kesehatan yang ditunjuk sebelum penggunaan tablet kontrasepsinya dilanjutkan.
Tablet-tablet yang Terlupa Diminum
Pemakai harus diinstruksikan
untuk meminum tablet yang terlupa secepatnya setelah teringat. Bila dua tablet
berturut-turut terlupakan, keduanya harus diminum setelah teringat. Tablet
berikutnya harus diminum pada waktu yang sama. Tiap saat pasien terlupakan satu
atau dua tablet , ia harus juga mnggunakan cara kontraseptiva tambahan non
steroidal (misalnya cara mekanis) sampai ia telah meminum satu tablet tiap hari
untuk 7 hari berturut-turut. Bila tiga tablet berturut-turut selain tablet
berwarna merah terlupakan, semua pengobatan harus dihentikan dan sisa obat
harus dibuang. Siklus tablet yang baru harus dimulai pada hari kedelapan
setelah tablet terakhir diminum dan suatu kontraseptiva tambahan non steroidal
(misalnya cara mekanis) sampai ia telah meminum satu tablet tiap hari untuk 14
hari berturut-turut.
- Cara kerja
Secara umum pil kombinasi
berkerja dengan cara menekan ovulasi, mencegah implantasi, mengentalkan lendir
serviks sehingga sulit dilalui sperma, dan Pergerakan tuba terganggu sehingga
transportasi ovum akan tergenggu.
- Manfaat
- Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir menyerupai efektivitas tubektomi), bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan).
- Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
- Tidak mengganggu hubungan seksual.
- Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid.
- Dapat digunakan jangka panjang, selama perempuan masih ingin menggunakannya.
- Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
- Mudah dihentikan setiap saat.
- Kesuburan segera kembali setelah pengunaan pil dihentikan.
- Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara, dismenore, akne.
- Keterbatasan
- Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya tiap hari.
- Mual terutama pada 3 bulan pertama.
- Perdarahan bercak atau perdarahan sela terutama 3 bulan pertama.
- Pusing dan nyeri payudara.
- Berat badan naik sedikit tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat badan justru memilki dampak positif.
- Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI).
- Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi dan perubahan suasana hati sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seksual berkurang.
- Dapat meningkatkan tekanan darah dan terensi cairan, sehingga risiko stroke dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada perempuan usia >35 tahun dan merokok perlu hati-hati.
- Yang dapat menggunakan Pil kombinasi
Pada prinsipnya hampir semua ibu
boleh menggunakan pil kombinasi, seperti:
- Usia reproduksi.
- Telah memiliki anak ataupu yang belum.
- Gemuk atau kurus.
- Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
- Pasca keguguran.
- Anemia karena haid berlebihan.
- Nyeri haid hebat.
- Siklus haid tidak teratur.
- Riowayat kehamilan ektopik.
- Kelainan payudara jinak.
- DM tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan saraf.
- Penyakit tiroid, radang panggual, endometriosis atau tumor ovarium jinak.
- Menderita TB kecuali yang sedang menggunakan rifampisin.
- Varises vena.
- Yang tidak boleh menggunakan Pil kombinasi:
- Hamil atau dicurigai hamil.
- Menyusui eksklusif.
- Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya.
- Penyakit hati akut.
- Perokok dengan usia >35 th.
- Riwayat penyakit jantung, stroke, hipertensi > 180/110 mmHg.
- Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau DM > 20th.
- Kanker payudara atau yang dicurigai kanker payudara.
- Migrain dan gejala neurologis fokal (epilepsi/ riwayat epilepsi).
- Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari.
- Waktu mulai menggunakan pil kombinasi
- Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil.
- Hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
- Boleh menggunakan pada hari ke-8 haid, tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari 8 sampai hari 14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai telah menghabiskan paket pil tersebut.
- Setelah melahirkan: 6 bulan pemberian ASI eksklusif; setelah 3 bulan dan tidak menyusui; pascakeguguran segera atau dalam waktu 7 hari).
2.5 Suntikan kombinasi.1
Jenis suntikan kombinasi adalah
25 mg Depo medroksiprogesteron asetat dan
5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali, dan 50 mg
Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat
yang diberikan injeksi IM. Sangat efektif 0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan
selama tahun pertama penggunaan.
- Cara kerja
Secara umum menekan ovulasi,
mengentalkan lendir serviks, atrofi endometrium, dan Menghambat transportasi
ovum lewat tuba.
2.6 Kontrasepsi pil progestin (minipil).1
a. Jenis minipil
- Kemasan dengan isi 35 pil: 300ug levonorgestrel atau 350ug noretindron.
- Kemasan dengan isi 28 pil: 75ug dosegestrel.
- Cara kerja minipil
- Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium (tidak begitu kuat).
- Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit.
- Mengentalkan lendir serviks.
- Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi ovum terganggu.
- Efektivitas
Sangat efektif (98,5%). Pada
penggunaan minipil jangan sampai terlupa satu-dua tablet karena akibatnya
kemungkinan terjadi kehamilan sangat besar. Penggunaan obat-obat mukolitik asetilsistein bersamaan dengan minipil perlu
dihindari karena dapat meningkatkan penetrasi sperma. Dalam menggunakan minipil
sebaiknya jangan sampai ada tablet yang lupa, tablet digunakan pada jam yang
sama, senggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan minipil.
- Keuntungan
- Cocok untuk perempuan menyusui.
- Sangat efektif jika digunakan secara benar.
- Tidak mempengaruhi produksi ASI.
- Nyaman dan mudah digunakan.
- Kesuburan cepat kembali.
- Sedikit efek samping.
- Tidak mengandung estrogen
- Dapat dipakai sebagai senggama.
- Mengurangi nyeri haid dan jumlah darah haid.
- Mencegah kanker endometrium.
- Sedikit sekali mengganggu metabolisme karbohidrat sehingga relatif aman diberikan pada perempuan DM yang belum mengalami komplikasi.
- Keterbatasan
- Hampir 30-60% mengalami gangguan haid.
- Peningkatan/penurunan berat badan.
- Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
- Bila lupa satu pil saja maka kegagalan menjadi lebih besar.
- Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau jerawat.
- Efektivitasnya menjadi lebih rendah bila digunakan bersamaan dengan obat OAT (rifampisin) dan obat epilepsi (fenitoin, barbiturat).
- Kontraindikasi
- Hamil/diduga hamil
- Perdarahan pervaginam yang belum tahu penyebabnya.
- Kanker payudara.
- Mioma uteri.
- Riwayat stroke, PJK.
2.7 Kontrasepsi implan.1
a. Jenis
- Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, diameter 3,4 mm, yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
- Implanon. Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 4 mm, dan diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg 3-keto-dosegestrel dan lamam kerjanya 3 tahun.
- Jadena dan Indoplan. Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel dengan lamam kerja 3 tahun.
b. Cara kerja
- Secara umum bekerja dengan menekan ovulasi, Mengentalkan lendir serviks, Atrofi endometrium, dan menghambat transportasi ovum lewat tuba. Efektivitas sangat efektif 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan.
2.7 AKDR dengan progestin.1
Jenis AKDR yang
mengandung levonogestrel.
- Kontraindikasi absolut
- Kondisi dengan kecenderungan infeksi termasuk leukemia, AIDS, penyalahgunaan obat, penggunaan steroid.
- Penyakit katup jantung (KI relatif).
- Belum pernah melahirrkan (KI relatif).
- Penyakit Wilson.
- Alergi terhadap tembaga.
- Keuntungan
- Kecepatan pelepasan hormon konstan selamam 5 tahun.
- Mungkin merupakan metode kontrasepsi revesibel yang paling efektif untuk periode 5 tahun.
- Mengurangi dismenore dan menoragia.
2.8 Perbandingan antara obat kontrasepsi oral dan
contohnya
1. Dosegestrel/Etinil estradiol.2,13
Rumus kimia: C23H27N
a. Indikasi
Dosegestrel/etinil
estradiol digunakan untuk mencegah kehamilan.
b. Interaksi
·
Golongan azole antifungal (itraconazole), barbiturat, carbamazepine,
felbarmate, griseofulvin, ritonavir, hidantoin, nevirapine, penisilin,
rifampisin, topiramate, dan troglitazone menurunkan efektivitas
dosegestrel/etinil estradiol.
·
Efek samping dari obat beta bloker atenolol, selegiline, teofilin, dan
troleandomisin ditingkatkan oleh dosegestrel/etinil estradiol.
·
Efektivitas lamotrigin diturunkan oleh dosegestrel/etinil estradiol.
c. Sediaan beredar
Gracial
(Organon), Marvelon (Organon), Mercilon (Organon)
d. Perhatian
Resiko
kehamilan jika terlupa minum pil, terutama awal siklus. Harus dilakukan
pemeriksaan
darah tinggi, perabaan hati, gula darah, kadar lemak.
e. Efek samping
Mual,
mastalgia, perdarahan antar haid, sakit kepala ringan, jerawat.
f. Absorbsi
Pemberian secara oral
diabsorbsi dengan cepat dan lengkap dan diubah menjadi etonogestrel.
Konsentrasi plasma puncak mencapai 2 ng/ml
setelah 1,5 jam setelah minum. Bioavailabilitas 62-81%.
g. Distribusi
Etonogestrel terikat pada albumin serum dan sex hormone binding
globulin (SHBG). Hanya 2-4% dari total konsentrasi serum berada dalam
bentuk steroid bebas, 40-70% berikatan dengan SHBG. Etinil estradiol sendiri
menginduksi peningkatan ikatan desogestrel dengan SHBG dan menurunkan ikatan
desogestrel dengan albumin. Volume distribusi desogestrel adalah 1,5l/kg.
h. Metabolisme
Etonogestrel dimetabolisme
seperti halnya metabolismesteroid lainnya. Laju klirens metabolik adalah 2
ml/menit/kg. Eliminasi Desogestrel dan metabolitnya diekskresikan melalui
urindan empedu dalam perbandingan 6:4.
2. Mestranol/noretindrone.3,13
Nama generik: Mestranol/Norethindrone (MES-tra-nole/nor-eth-IN-drone)
Nama dagang: Norinyl 1 + 50 dan Ortho-Novum 1/50
Nama generik: Mestranol/Norethindrone (MES-tra-nole/nor-eth-IN-drone)
Nama dagang: Norinyl 1 + 50 dan Ortho-Novum 1/50
a. Indikasi
·
Mencegah kehamilan.
·
Mengatur siklus menstruasi.
b.
Kontraindikasi
·
Alergi
·
Sedang hamil atau tersangka hamil.
·
Perdarahan pervaginam yang belum diketahui sebabnya.
·
Kanker payudara, serviks ataupu uterus.
·
Stroke, PJK, trombosis vena.
·
Tumor hati.
c.
Interaksi Obat
·
Acitretin, aprepitant, azole antifungal seperti ketoconazole, barbiturates
seperti fenobarbital), bosentan, karbamazepine, felbamate, griseofulvin,
hydantoins seperti fenitoin, modafinil, nevirapine, penicillins seperti
amoxicillin, protease inhibitor seperti indinavir, rifamycins seperti rifampin,
St. John's wort, tetrasiklin seperti doksisiklin, topiramate, atau troglitazone
menurunkan efektivitas mestranol/norethindron.
·
Beta bloker seperti metoprolol, cyclosporine, theophyllines, atau
troleandomycin dengan mestranol/ norethindron efek sampingnya ditingkatkan.
·
Kortikosteroid seperti prednisone, efek sampingnya seperti wajah bulan,
peningkatan berat badan, retensi cairan, peningkatan tekanan darah, peningkatan
gula darah, ditingkatkan oleh mestranol/ norethindron.
·
Antikoagulan oral (warfarin) efek sampingnya yaitu perdarahan ditingkatkan
oleh mestranol/noretindron.
·
Efektivitas dari Lamotrigine
diturunkan oleh mestranol/norethindron.
3. Depomedroksiprogesteron asetat.4,13
Nama generik:
Medroksiprogesteron asetat.
Nama dagang: Depo-Provera
Nama dagang: Depo-Provera
Merupakan kontrasepsi injeksi yang diberikan tiap 3 bulan sekali. Kontrasepsi ini kurang ideal pada pasien yang menghendaki cepat hamil setelah menghentikan
kontrasepsi ini. Dari studi didapatkan bahwa hanya 68% saja wanita yang hamil
dalam 12 bulan setelah penghentian konrasepsi ini. Lamanya jangka waktu
penggunaan kontrasepsi ini tidak mempengaruhi lamanya penundaan kehamilan
setelah menghentikan.
a. Indikasi
Kontrasepsi oral.
b. Kontraindikasi
Perdarahan di
vagina atau kelainan patologis yang tidak
diketahui penyebabnya,
dan kehamilan.
c. Efek Samping
Reaksi
anafilaktik, tromboembolik, tromboflebitis, emboli paru, payudara lembek
dan galaktore,
erosi, dan perubahan sekresi pada leher rahim, hipereksia yang
tidak diketahui
penyebabnya, wajah bulan, perubahan berat badan, perubahan
warna kulit ditempat
suntikan.
d. Sediaan
Cyclofem
(Tunggal Idaman Abdi), Cyclogeston (Triyasa), Depogeston (triyasa),
Deponeo (triyasa), Depo-Progestin (Harsen).
4. Linestrenol.5,13
a. Indikasi
Kontrasepsi
Oral
b. Kontraindikasi
Kehamilan, penyakit
hati parah, ikterus, sindrom rotor, dan Dubbin Johnson, dan
wanita muda dengan siklus belum teratur.
c. Efek Samping
Mual, muntah,
sakit kepala, nyeri payudara. Jika timbul perdarahanringan pada
bulan-bulan
awal dapat dilanjutkan tapi jika parah hentikan.
d. Perhatian
Lakukanpemeriksaan
fisik terautue 3 atau 6 bulan sekali. Hentikan jika timbul
gejal tromboembolik, hati-hati pada penyakit
miokard, ginjal, epilepsi, atau
migran.
e. Interaksi obat
Jangan
diberikan bersamaan rimfapisin, barbiturat, obat antiepilepsi tertentu.
f. Sediaan beredar
Exluton
(Organon), Lyndiol (Organon), Ovostat (Organon).
5. Levonorgestrel.6,13
a. Indikasi
Kontrasepsi hormonal jangka
panjang 3 tahun untuk wanita
b. Kontraindikasi
Perdarahan vagina dengan penyebab
yang tidak jelas, kanker yang berkaitan
dengan hormonal, perdarahan
uterus dengan sebab tidak jelas, gangguan
tromboemboli atautrombofleblitis.
c. Efek Samping
Menstruasi, spotting, menorrahgi,
metroragi, amenorea, sakit kepala, gugup,
mual, pusing, perubahan selera makan,
perubahan libido, hirsutisme, gatal-gatal,
rasa nyeri pada tempat pemasangan, anemia dan
tekanan darah tinggi.
6. Etonogestrel.7,13
a. Indikasi
Kontrasepsi
jangka panjnag yang reversibel
b. Kontraindikasi
Kehamilan,
perdarahan vagina yang tidak terdiagnosis, hipersensitivitas.
c. Perhatiaan
Keuntungan
penggunaan progesteron harus ditimbang dengan kemungkinan
resiko untuk
setiap kasus individual dan dibahas dengan wanita calon akseptor
sebelum
menggunakan implamt.
d. Sediaan beredar
Implanon
(Organon)
7. Gestoden.8,13
a. Indikasi
Kontrasepsi
oral
b. Kontraindikasi
Tromboemboli
vena dan arteri, diabetes dengan perubahn vaskular, prankreatitis
atau
hipertrigleresemia, penyakit hati, gagal ginjal akut.
c. Sediaan beredar
Gynera
(Schering)
8. Drospirenon.9,13
Memiliki efek antimineral
kortikoid dengan megabit sistem RAAS dan sebagai anti antiandrogenik yang
bermanfaat untuk wanita yang mengalami retensi cairan karena hormon dan wanita
yang menderita akne dan seborea. Bioviabilitas
sekitar 76 % dan tidak diikat oleh sex hormon maupun oleh kortikosteroid. Akan
tetapi diikat oleh protein serum. Pada sebagian orang dapat menyebabkan
hiperkalemia jika dikombinasi oleh sprinalaktone.
a. Indikasi
Kontrasepsi
oral
b. Kontraindikasi
Tromboemboli
vena dan arteri, pankreatitis atau hipertrigliseridemia, penyakit
hati, gagal ginjal akut, tumor hati (jinak
atau ganas), keganasan alat genital ayau
payudara, perdarahan pervaginam yang tidak
terdiagnostik, kehamilan, dan
hipersensitif.
c. Sediaan Obat
Yasmin
(Schering)
9. Cyproterone Acetat.10,13
Nama generik : (3'H-Cyclopropa(1,2)pregna-1,4,6-triene
3,20-dione,6-chloro-1-beta,2-beta-dihydro-17-hydroxy-).
Nama dagang : Diane 35
(Schering)
Cyproterone acetate merupakan derivat dari 17-hydroxyprogesterone Memiliki efek antiandrogenik dengan
efek lemah terhadap progestational dan glucocorticoid. Cyproterone acetate dimetabolisme oleh enzim CYP3A4 menjadi bentuk aktif
15β-hydroxycyproterone acetate, Sebagian
akan dihidrolisis menjadi cyproterone and acetic acid. Akan tetapi seperti halnya horman
steroid esterase lainnya, cyproterone acetate sulit untuk dihidrolisis.
Sehingga banyak dalam bentuk cyproterone acetate. Hal inilah yang
menyebabkan cyproterone acetate memiliki
efek antiandrogenik yang kuat.
Cyproterone acetate
mengahambat steroidogenic enzyme 21-hydroxylase dan
3beta-hydroxysteroid dehydrogenase. Dimana kedua enzim terse but iguana untuk
membentuk cortisol. Hambatan
terhadap 21-hydroxylase juga mongering
produksi dari aldosterone. Efek
terhadap progestational dan glucocorticoid mongering hormon gonadotropins, yang menyebabkan turunya kadar
testosterone sehingga baik sebagai pengobatan antiandrogen.
Selain itu
cyproterone acetate dikombinasikan dengan 5-alpha-reductase inhibitor finasteride dapat mengatasi keluahan
hirsutisme. Beberapa studi invitro juga
menunjukkan bahwa cyproterone atau
cyproterone acetate dapat mengobati benign prostat hyperplasia.
a. Indikasi
Diindikasikan
untuk ca prostat, benign prostat hyperplasia, hirsustisme, terapi
hormon maupun
kontrasepsi oral.
b. Kontraindikasi
Wanita hamil,
Tromboemboli vena dan arteri, pankreatitis akut, penyakit hati,
gagal ginjal
akut, tumor hati (jinak atau ganas), keganasan alat genital atau
payudara,
perdarahan pervaginam yang tidak terdiagnostik,
dan hipersensitif.
c. Efek Samping
Merusak Hati,
Hiperkalemi, Trombosis vena dalam, perubahan mood, dapat
menyebabkan
osteoporosis.
d. Dosis
ethinylestradiol. Diminum selama 21 hari dan
diintervalkan selama 7 hari.
10. Marvelon.11,13
Marvelon merupakan obat kontrasepsi hormonal yang merupakan
kombinasi dari 2 zat aktif yaitu etinilestradiol dan desogestrel.
Etinilestradiol merupahan hormon sintetik dari estrogen wanita dan desogestrel
merupakan generasi ketiga hormon sintetik dari progesteron. Sediaan dalam
bentuk tablet
a.
Komposisi
Merupakan kontrasepsi oral
monofasik. Dua puluh satu tablet besar warna putih mengandung 0,15 mg desogestrel dan 0,03 mg
etinilestradiol. Tujuh tablet putih yang tidak mengandung zat aktif. Yang
mengandung silicon dioksida, laktosaa, magnesium stearat, tepung kentang,
povidone, asam stearat, alfa tokoferol.
b.
Indikasi
Kontrasepsi
oral.
c.
Kontraindikasi
· Trombosis atau riwayat trombosis vena dalam, emboli paru, infark miokard
dan stroke.
· Tia, angina pektoris.
· Terdapat faktor yang meningkatkan kejadian trombosis seperti hipertensi.
· Gangguan fungsi hati yang lama dan ireversibel.
· Tumor hati.
· Perdarahan pervaginam yang belum jelas sebabnya.
· Diketahui atau dicurigai hamil.
· DM dengan komplikasi vaskular.
· Hipersensitif terhadap komponen.
a. Absorbsi
Pemberian secara oral
diabsorbsi dengan cepat dan lengkap. Konsentrasi plasma puncak dicapai 80 pg/ml
dalam 1-2 jam setelah pemberian. Biaoavailabilitas setelah mengalami konjugasi
presistemik dan metabolisme pintas pertama adalah 60%.
b. Distribusi
Etinil estradiol berikatan
dengan albumin hampir 98,5% dan menginduksi peningkatan kadar SHBG serum.
Volume distribusi adalah 5L/kg.
c. Metabolisme
Etinil estradiol mengalami
konjugasi presistemik oleh mukosa usus dan hati. Metabolitnya akan dikonjugasi
dengan glukoronida dan sulfat. Laju klirens metabolik adalah 5 ml/menit/kg.
Eliminasi Metabolitnya diekskresikan lewat urin dan empedu dengan rasio 4:6.
Waktu paruh ekskresi metabolitnya adalah 1 hari.
d. Cara pemberian
Tablet
diminum setiap hari satu tablet sehari.
Jika pengguna lupa minum
tablet dalam waktu kurang dari 12 jam, efektivitasnya tidak berkurang. Tablet
yang terlupa harus segera diminum dan tablet yang akan diminum berikutnya,
diminum sesuai dengan waktu biasanya. Jika pengguna lupa minum sampai lebih dari 12 jam maka efektivitas
proteksinya berkurang. Hal ini berlaku juga untuk pil KB
yang emnggunakan pil 21 tablet.
2.9 Standar Operasional Prosedur Pelayanan Keluarga
Berencana.1
Konseling dan Persetujuan
Tindakan Medis merupakan prinsip utama dari pelayanan keluarga berencana.
a. Konseling
Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan
Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (KR). Dalam melalukan
konseling berarti petugas membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis
kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya.konseling yang baik
akan membantu klien dalam menggunakan kontrasepsinya lebih lama dan
meningkatkan keberhasilan KB.
b. Persetujuan Tindakan Medik
Jika kontrasepsi yang dipilih klien memerlukan
tindakan medis, surat tindakan medis diperlukan. Misalnya pada kontrasepsi
mantap, amak persetujuan harus dari pasangan suami istri. Setelah calon peserta
dan pasangannya menandatangani persetujuan tindakan medik, pel;ayanan
kontrasepsi baru dilakukan. Pada halaman belakang lembar persetujuan tindakan
medik terdapat catatan tindakan dan pernyataan oleh dokter/bidan/perawat yang
melakukan tindakan. Catatan tersebut memuat catatan tindakan yang dilakukan
yaitu metode, keberhasilan tindakan, waktu serta pernyataan dari petugas bahwa
pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar