MELAKSANAKAN TUGAS
SEBAGAI BIDAN BERDASARKAN ETIK DAN KODE ETIK PROFESI
ETIK
Etik adalah ilmu yang
membahas tentang moralitas atau tentang manusia yang berkaitan dengan
moralitas. Etika merupakan ilmu yang menyelidiki tingkah laku moral.
KODE ETIK
Kode etik adalah
norma yang harus dan diindahkan oleh seiap profesi didalam melaksanakan tugas
profesinya didalam hidupnya di masyarakat.kode etik menunjukkan arah moral bagi
suatu profesi yang menjamin mutu moral profesi di masyarakat. Agar kode etik
berhasil dengan baik maka pelaksanaannya di awasi dan dikontrol. Kasus
pelanggaran yang akan dinilai dan ditindak oleh suatu “Dewan Kehormatan Profesi
Atau Komite Etik” . maka dalam profesi bidan dibentuk majelis pertimbangan
etika bidan atau MPEB.
MELAKSANAKAN TUGAS
SEBAGAI PROFESI BIDAN
Etika didalam
pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai tempat. Hal tersebut
membutuhkan bidn yang mampu menyatu dengan ibu dan keluarga. Bidan harus
berpartisipasi dalam memberikan pelayanan kepada ibu sejak konseling ,
prakonseppsi, skreming antenatal, layanan intrapartum, perawatan itensive pada
neonatal dan pengakhiran kehamilan.
Kode etik suatu
profesi adalah norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang
bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya. Norma yang berisi petunjuk
yang harus dijalankan profes, larangan, tingkah laku, dalam menjalankan
tugasnya.
Sikap etis
profesional bidan akan mewarnai dalam setiap langkahnya termasuk dalam
mengambil keputusan dalam merespon situasi yang muncul daalam asuhan. Pemahaman
etika dan kode etik menjadi fondamental dan sangat penting dalam memberikan
asuhan kebidanan .dengan senantiasa menghormati hak-hak pasien.
MENERAPKAN
KODE ETIK DALAM MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
Pelayanan kebidanan disuatu
institusi memiliki norma dan budaya yang unik. Setiap institusi pelayanan
memiliki norma dalam memberikan pelayanan yang terdiri dari beberapa praktisi
kesehatan.
Walaupun demikian
subjek pelayanan hanya satu yaitu manusia atau individu sehingga individu
harrus jelas batas wewenang. Kewenangan bidan tertuang daalam KEPMENKES
900/MENKES/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan . mengenai
kejelasan peran bidan diatur dalam standar praktik kebidanan dan standa
pelayanan kebidanan .
Asuhan adalah
bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu, klien (Depkes, 1996:3).
Kebidanan
adalah bentuk pelayanan kesehatan yang komperhensif dan karakteristik
berdasarkan ilmu dan seni kebidanan yang ditujukan pada wanita atau khususnya
dalam masa prakonsepsi, masa kehamilan, masa nifas dan bayi baru lahir, upaya
masa interval dengan upaya promotif, preventative dan rahabilitatif baik secara
individu, keluarga, kelompok masyarakat sesuai wewenang, tanggung jawab dan
kode etik profesi bidan (Sumarto, 1995 : 16).
Asuhan
kebidanan adalah bantuan yang diberikan berdasarkan ilmu kebidanan pada wanita
sesuai wewenang dan tanggung jawab seorang bidan.
1. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
a. Definisi
Kehamilan
merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki
organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan
seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar
kemungkinannya akan mengalami kehamilan. Selama pertumbuhan dan perkembangan
kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan kemampuan seorang ibu hamil untuk
beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik dan mentalnya.
Semua perubahan
fisik pada ibu mengakibatkan terjainya perubahan psikis berupa rasa tidak
percaya diri terhadap penampilan dirinya. Pada masa ini, ada ibu yang ,merasa
enggan berpergian, bahkan ada yang sampai menarik diri dari aktivitas kehidupan
social sebagai seorang ibu. Untuk mengantisipasi supaya dampak-dampak negative
seperti yang dipaparkan di atas tidak terjadi terlalu berat pada ibu, dan untuk
mengantisipasi supaya persalinan berlangsung aman dan tidak terjadi trauma
terlalu berat, baik terhadap ibu maupun janin, ibu hamil perlu diberi asuhan
kehamilan.
Semakin
bertambah usia kehamilan, akan mengakibatkan bentuk tubuh ibu berubah yang
semula langsing menjadi tidak langsing lagi. Buah dada mulai membesar,
pembulih-pembuluh darah pada perut tampak biru, perut semakin menonjol kedepan.
Asuhan ibu
hamil oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data,menetapkan diagnosis
dan rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk menjamin keamanan dan
kepuasan serta kesejahteraan ibu dan janin selama periode kehamilan.
b. Tujuan
1.
Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan
memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
2.
Mendeteksi dan menatalaksana komplikasi medis, bedah ataupun obstetric selama
kehamilan
3.
Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan menghadapi komplikasi
4.
Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan puer perium
normal, dan merawat anak secara fisik, psikologis, dan social.
c. Langkah langkah
Proses
manajemen kebidanan menurut varney
terdiri dari 7 langkah yang harus dilaksanakan secara brurutan,dan
secara periodic perlu di ulang-ulang sesuai dengan kondisi ibu hamil yang
diberi asuhan.Penerapan 7 langkah manajemen menurut varney dalam member asuhan
kebidanan pada ibu hamil secara sistematis adalah sebagai berikut:
1.
Mengumpulkan data dasar
Jenis data yang
dikumpulkan adalah :
a.
Data Subjektif terdiri dari :
1)
Biodata ibu dan suami
2)
Alasan ibu memeriksakan diri
3)
Riwayat kehamilan sekarang
4)
Riwayat kebidanan yang lalu
5)
Riwayat menstruasi
6)
Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
7)
Riwayat kesehatan
8)
Riwayat bio-psikososial-spiritual
9. Pengatahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan
b.
Data objektif terdiri dari :
1.
Hasil pemeriksaan umum (tinggi badan,berat badan,lingkar
lengan,suhu,nadi,tekanan darah,pernafasan)
2.
Hasil pemeriksaan kepala dan leher
3.
Hasil pemeriksaan tangan dan kaki
4.
Hasil pemeriksaan payudara
5.
Hasil pemeriksaan abdomen
6.
Hasil pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ)
7.
Hasil pemeriksaan darah dan urine
2.
Menginterpretasikan atau menganalisis data
Pada langkah
ini data subjektif dan data objektif yang dikaji di analisis menggunakan teiri
fisiologis dan patologis,sesuai dengan perkembangan kehamilan berdasarkan umur
kehamilan itu pada saat diberi asuhan,termasuk teori tatang kebutuhan fisik dan
psikologis ibu hamil.Hasil analisis dan interpretasi data menghasilkan rumusab
diagnosis kehamilan.
Selanjutnya,rumuskan
masalah yang terjadi sesuai dengan kondisi ibu saat diberi asuhan. Masalah juga
merupakan suatu kondisi yang tidak sesuai dengan perkembangan fisiologis
kehamilan, adaptasi ibu yang tidak positif terhadap kehamilan.
3.
Merumuskan diagnosis atau masalah potensial, dan tindakan segera sebagai
antisipasinya
Menetapkan
perlunya tindakan segera dan melaksanakannya berdasarkan masalah potensial yang
dirumuskannya. Tindakan segera bisa meruapakan interfensi langsung oleh bidan
maupun kolaborasi dengan profesi lain.
4.
Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan segera
Mengidentifikasi
perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk dikonsultasikan
atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi
klien.
Langkah keempat
mencerminkan kesinambunagan dari proses manajemen kebidanan. Jadi manajemen
bukan hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi
juga selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus, misalnya pada waktu
wanita tersebut dalam persalinan.
Data baru
mungkin saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkin
mengindikasikan situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk
kepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak (misalnya, perdarahan kala III atau
perdarahan segera setelah lahir, distocia bahu, atau nilai APGAR yang rendah).
Dari data yang
dikumpulkan dapat menunjukan satu situasi yang memerlukan tindakan segera
sementara yang lain harus menunggu
5.
Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Rencana asuhan
yang menyeluruh mengacu pada diagnosis, masalah asuhan serta kebutuhan yang
telah sesuai dengan kondisi client.
Sebagai contoh memberikan penyuluhan kepada
ibu terhadap kebutuhan ibu hamil.
6.
Melaksanakan asuhan sesuai perencanaan secara efisien dan aman
Pelaksanaan
rencana asuhan bias dilaksanakan oleh bidan langsung, bias juga dengan
memperdayakan ibu. Misalnya pada rencana asuhan. Diatas, setelah ibu mendapat
layanan konseling dari biadan tentang cara menghindarkan diri dari kontak
dengan asap rokok, dibuat kesepakatan tentang cara/tindakan yang digunakan.
Setelah ibu melaksanakan hasilnya dievaluasi oleh bidan.
7.
Melaksanakan evaluasi terhadap rencana asuhan yang dilaksanakan.
Evaluasi
ditunjukan terhadap efektifitas interfensi tentang kemuingkinan pemecahan
masalah, mengacu pada perbaikan kondisi, kesehatan ibu dan janin. Evaluasi
mencangkup jangka pendek, yaitu sesaat setelah interfensi dilakasanakan, dan
jangka pendek, yaitu menungu proses sampai
kunjungan berikutnya/kunjungan ulang.
d. Konsep dasar
Kunjungan
antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan,
a.
Satu kali pada triwulan pertama
b.
Satu kali pada triwulan kedua
c.
Dua kali pada triwulan ketiga
Pelayanan atau asuhan standar minimaltermasuk “7T”:
a.
Timbang berat badan
b.
Ukur (Tekanan) darah
c.
Ukur (Tinggi) fundus uteri
d.
Pembeian imunisaasi (Tetanus Tiksoid) TT lengkap
e.
Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
f.
Tes terhadap penyakit menular seksual
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
No. Register : ………………
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS/BIODATA
Nama
Ibu :
.......................... Alamat Kantor :
............................
Umur
: ..........................
umur
: ............................
Suku/Bangsa
: ..........................
Suku/Bangsa : ............................
Agama
: ..........................
Agama
: ............................
Pendidikan
: ..........................
Pendidikan :
............................
Pekerjaan
: ..........................
Pekerjaan :
............................
Alamat
Rumah : .......................... Alamat
Kantor : ............................
Telepon
: ..........................
Telepon
: ............................
B.
ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF)
Pada tanggal
………………… Pukul ………………….
1.
Alasan kunjungan ini : ð Pertama
ð
Rutin ð
Ada keluhan
2.
Keluhan – keluhan : ………………………………………………………...
………………………………………………………………………………
3.
Riwayat Sosial
Kehamilan
ini : ð
Direncanakan ð Tidak direncanakan
ð Diterima
ð Tidak
diterima
Perasaan
tentang kehamilan ini : ………………………………………..
Jenis
kelamin yang diharapkan : ………………………………………..
Status
perkawinan :…………………. Kawin : ………………………...
Kawin
I : Umur ……
tahun Dengan
suami umur : …………….
Lamanya ……tahun Anak ….. Orang Abortus ….. X
Kawin II : ……………………………………………………………….
Susunan
keluarga : ……………………………………………………...
…………………………………………………………………………..
Lingkungan
Rumah : ……………………………………………………
…………………………………………………………………………..
Perilaku
kesehatan : Merokok ð
Ya
ð Tidak
Alkohol ð Ya ð Tidak
Narkoba ð Ya ð Tidak
4.
Riwayat Obstetri
a.
Riwayat Haid
HPHT : …………………………………………………………
Haid bulan sebelumnya
: ………………………………………………...
Haid pertama : Umur ….. tahun Teratur/Tidak teratur
Siklus
: …………. hari Lamanya : ….. hari
Banyaknya
: …………. Hari Sifat darah : ………………..
Dismenorrhoe
: ……………….
b.
Riwayat kehamilan
Taksiran
persalinan : …………………..
Keluhan-keluhan
pada Trimester I : ………………………………….
Trimester II : ………………………………
Trimester III : ………………………………
Pergerakan anak pertama kali : hamil ….. minggu
Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak
dalam 24 jam :
ð <
10 x ð
10 x – 20 x ð
> 20 x
Bila lebih dari 20 x
dalam 24 jam, dengan frekuensi
ð < 15’
ð > 15’
ð
……………………………………..
Keluhan-keluhan
…………………………………………………………
……………………………………………………………………………
5.
Riwayat kehamilan, persalinan dan Nifas Yang Lalu
G ….. P ….. A …..
Hamil
Ke
|
TGL
Lahir
Bayi
|
Jenis
Kelamin
|
Jenis
Partus
|
Umur
Kehamilan
|
Penyulit/
Komplikasi
|
Penol
|
B
B
L
|
Keadaan
Bayi
|
6.
Riwayat keluarga berencana : ……………………………………………
……………………………………………………………………………
7.
Riwayat kesehatan :
Penyakit
yang pernah diderita
Penyakit |
Klien |
Keluarga |
Jantung
|
||
Tekanan Darah tinggi
|
||
Hepar
|
||
Diabetes Mellitus
|
||
P.H.S
|
||
Campak
|
||
Malaria
|
||
T.B.C
|
Keturunan
kembar …………………………………………………...
8.
Riwayat kebiasaan
a.
Pola makan (sebelum hamil dan saat hamil muda) : …………………
……………………………………………………………………….
b.
Pola eliminasi : ……………………………………………………….
………………………………………………………………………...
c.
Personal Hygiene : ……………………………………………………
……………………………………………………………………….
d. Aktivitas
sehari-hari : ………………………………………………...
………………………………………………………………………...
e.
Pola istirahat dan tidur : ………………………………………………
……………………………………………………………………….
f.
Seksualitas : ………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
g.
Immunisasi TT :
ð
Belum ð
Sudah : ….. x Tanggal I ……………. II ……………
C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)
1.
Status emosional ……………………………………………………………….
2.
Tanda vital
Tekanan
Darah : …………. MmHg Llia :
……………. Cm
Denyut
Nadi : …………. X/menit
TB : ……………. Cm
Pernafasan
: …………. X/menit BB sebelum hamil : ………… Kg
Suhu
: …………. oC
BB : ……………. Kg
3.
Muka : Oedema : ð
Ada ð Tidak
Conjungtiva :
………………….
Sklera
mata : ………………….
4. Dada :
Simetris
ð
Ya ð Tidak
Mammae
: ……………………………………………………………………...
Benjolan
: ……………………………………………………………………...
Striae
: ……………………………………………………………………...
Areola
: ……………………………………………………………………...
Puting susu :
……………………………………………………………………..
5. Pinggang
(periksa ketuk : Costro Vertebra Angie tenderness)
Nyeri : ð Ya ð Tidak
6. Ekstremitas
Oedema tangan dan jari : ð Ada ð Tidak
Oedema tibia, kaki : ð Ada ð Tidak
Betis
merah/lembek/keras : ð
Ada ð
Tidak
Varices
tungkai
: ð
Ada ð
Tidak
Refleks
Patella Kanan
: ð
Ada ð
Tidak
7.
Abdomen
7.1.
Bekas
luka
: ð
Ada ð
Tidak
Pembesaran
perut :
…………………………………………………..
Bentuk
perut
: …………………………………………………..
Oedema
: ð
Ada ð
Tidak
Acites
: ð
Ada ð
Tidak
8.
Pemeriksaan Obstetrik
8.1
Palpasi uterus
Tinggi
fundus uteri : …………………………………………………..
Letak
: …………………………………………………..
Presentasi
: …………………………………………………..
Punggung
: …………………………………………………..
Kontraksi
: …………………………………………………..
Frekwensi
: ……… x/menit
Kekuatan
: …………………………………………………..
8.2
Palpasi supra pubik kandung kemih :
………………………………………………………………………………
8.3
Auskultasi :
DJJ : …………………………. Tempat : …………………………..
Frekwensi : …………………………. Teratur/Tidak
9.
Genitalia
9.1
Inspeksi
Vulva & vagina : Varices : ð Ada ð Tidak
Luka
: ð
Ada ð
Tidak
Kemerahan
: ð
Ada ð
Tidak
Nyeri
: ð
Ada ð
Tidak
Perineum : Bekas luka/episiotomo : ð Ada ð Tidak
Lain-lain
: ð
Ada ð
Tidak
Bila
ada
: ……………………………………
10.Pelvimetri
Klinis : ……………………………………………………………
Promontorium
: ……………………………………………………………
Conjugata
Vera : ……………………………………………………………
Linea
innominata : ………………………………………………………..
Dinding
samping : ………………………………………………………..
Sacrum
: ……………………………………………………………
Spina
ischiadica : ……………………………………………………………
Os
coccygis : ……………………………………………………………
Arens
pubis : ……………………………………………………………
Kesan Panggul : ……………………………………………………………
II. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal ………………………………
Darah
: Hb ….. gr% Gol. Darah : ….. (Anamnese) Rhesus : ………..
R.P.R : ……………………..
Urine :
Protein : ………………
Reduksi : ………………
Pemeriksaan penunjang lain : ………………………………………………………
2. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
a. Definisi
Persalinan dan
kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal dalam kehidupan. Kelahiran
seorang bayi juga merupakan peristiwa social bagi ibu dan keluarga. Dalam hal
ini peranan petugas kesehatan tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan
dukungan pada ibuagar seluruh rangkaian proses persalinan berlangsung dengan
aman dan baik bagi ibu maupun bagi bayi yang dilahirkan.
b. Tujuan
Memberikan
asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan
persalinan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek saying ibu dan
sayang bayi.
c. Langkah-langkah
Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu:
1)
Kala I yaitu, dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10
cm). proses ini terbagi dalam 2 fase, fase laten (8 jam) serviks membuka sampai
3 cm dan fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 sampai 10 cm.
Tindakan yang dilakukan:
a)
Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami, keluarga atau
teman dekat.
b)
Mengatur aktivitas dan posisi ibu
c)
Membumbing ibu untuk rileks saat ada his
d)
Menjelaskan tenteng kemajuan persalinan
e)
Menjaga kebersihan diri
f)
Mengatasi rasa panas
g)
Masase
h)
Pemberian cukup minum
i)
Mempertahankan kandung kemih tetap kosong
j)
sentuhan
2)
Kala II yaitu,dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses
ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi. Seorang bidan
harus mendukung ibu atas usahanya untuk melahirkan bayinya. Berikut adalah
tindakan atau penanganan yang dilakukan selama persalinan (kala II):
a)
Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu
Menghadirkan seseorang untuk menyemangati, memberi
minum, mengipasi atau memijat ibu
b)
Menjaga kebersihan diri
Bersihkan cairan yang ada untuk menghindari infeksi
pada ibu
c)
Mengipasi dan masase
Menambah kenyamanan bagi ibu
d)
Memberikan dukungan mental
Mngurangi kecemasan ibu dengan cara:
1)
Menjaga privasi ibu
2)
Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan
3)
Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan keterlibatan ibu
e)
Mengatur posisi ibu
f)
Menjaga kandung kemih tetap kosong
g)
Memberikan cukup minum
h)
Memimpin mengedan
i)
Bernafas selama persalinan
j)
Pemantauan denyut jantung janin
k)
Membantu melahirkan bayi:
1)
Menolong kelahiran kepala
2)
Periksa tali pusat
3)
Melahirkan bahu dan anggota seluruhnya
l)
Bayi dikeringkan dan dihangatkan dari kepala sampai seluruh tubuh
m)
Merangsang bayi
3)
Kala III yaitu: Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta,
yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
Tidakan:
a)
Jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin
b)
Memberikan oksitosin
c)
Melakukan penegangan tali pusat terkendali atau PTT (CTT/Centroled Cord
Traction)
d)
Masase fundus
4)
Kala IV yaitu: dimulai saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.
Masa post partum merupakan saat paling kritis untuk mencegah kematian ibu
terutama kematian yang diakibatkan karena pendarahan. Tindakan pemeriksaan:
a)
Fundus: rasakan apakah fundus berkontraksi kuat dan berada di atau dibawah
umbilicus.
Setiap 15 menit pada jam pertama setelah persalinan
Setiap 30 menit pada jam kedua setelah persalinan
Masase fundus jika perlu untuk menimbulkan kontraksi
b)
Plasenta: periksa kelengkapannya untuk memastikan tidak ada bagian-bagian yang
tersisa dalam uterus
c)
Selaput ketuban: periksa kelengkapannya untuk memastikan tidak ada
bagian-bagian yang tersisa dalam uterus
d)
Perineum: periksa luka robekan pada perineum dan vaginayang membutuhkan jahitan
e)
Memperkirakan pengeluaran darah
f)
Lochia: periksa apakah ada darah keluar langsung. Jika lochia berkontraksi
kuat, lochia kemungkinan tidak lebih dari menstruasi.
g)
Kandung kemih: pastikan kandung kemih tidak terisi penuh. Kandung kemih yang
terisi penuh akan membuat uterus naik keatas dan menyebabkan tidak berkontraksi
kuat.
h)
Kondisi ibu: apabila kondisi ibu tidak stabil, pantau terus kondisinya dan
penuhi apa yang ibu inginkan.
i)
Kondisi bayi baru lahir: pastikan kondisi bayi sehat.
Asuhan bidan:
a)
Ikat tali pusat
b)
Pemeriksaan fundus dan masase
c)
Nutrisi dan hidrasi
d)
Bersihkan ibu
e)
Istirahat
f)
Peningkatan hubungan ibu dan bayi
Biarkan bayi pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu
dengan bayi.
g)
Memulai menyusui
Bayi sangat siap segera saat dilahirkan. Hal ini
sangat tepat untuk mulai memberikan asi. Menyusui juga membantu uterus
berkontraksi.
h)
Menolong ibu ke kamar mandi
Pastikan ibu telah buang air kecil dalam 3 jam selama
postpartum
i)
Mengajari ibu dan anggota keluarga
Beri tahu pada ibudan keluarga bagaimana memeriksa
fundus dan menimbulkan kontraksi dan tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi.
d. Konsep dasar
Kebijakan pelayanan asuhan ibu bersalin:
1.
Semua persalinan harus dihadiri atau dipantau oleh petugas kesehatan terlatih
2.
Rumah bersalin dan tempat rujukan dengan fasilitas memadai untuk menangani
kegawatdaruratan obstetric dan neonatal harus tersedia 24 jam
3.
Obat-obatan essensial, bahan dan perlengkapan harustersedia bagi seluruh
petugas terlatih
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU
BERSALIN NORMAL
NO
REGISTER
:
MASUK
RS TANGGAL/JAM :
DIRAWAT
DI
RUANG
:
A.
DATA SUBYEKTIF
Tanggal
x bulan 2012, pukul x, oleh Bidan Baiq
Identitas
Ibu
suami
Nama
:
Umur
:
Agama
:
Suku
bangsa :
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
1.
Alasan masuk kamar bersalin
Ibu
mengatakan kehamilan 9 bulan, merasakan kenceng-kenceng tapi masih jarang,
pengeluaran pervaginam lendir darah tidak ada.
2.
Riwayat Menstruasi
a.
HPHT:
TTP :
Menarche
umur ... tahun, siklus ... hari, lama ...hari ,
banyaknya .. kali ganti pembalut dalam
sehari.
3.
Riwayat Obstetri :
a.
Riwayat kehamilan sekarang
Pemeriksaan
ANC teratur, frekuensi .. kali, di
Puskesmas oleh Bidan.
Keluhan
selama kehamilan :
Trimester
I :
Trimester
II :
Trimester
III :
Pergerakan
janin selama 24 jam : frekuensi lebih dari...
Kali dalam sehari.
Imunisasi
TT I :
Imunisasi
TT II :
Imunisasi
TT III:
4.
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ibu
mengatakan
5.
Riwayat Kontrasepsi
6.
Kebiasaan – kebiasaan ibu
Merokok
:
Minuman
keras :
Minum
jamu
:
7.
Riwayat kesehatan:
8.
Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a.
Pola nutrisi
Makan
:
Minum
:
b.
Pola eliminasi
BAB
:
BAK
:
c.
Pola Istirahat
d.
Pola seksualitas
e.
Personal Hygiene
.
Pola Aktivitas:
Riwayat Psikososialspiritual:
-
B.
DATA OBYEKTIF
1.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan
umum :
kesadaran:
Status
emosional :
Tanda
Vital Sign :
Nadi : Respirasi :
BB
:
TB
: LILA :
Kepala
dan Leher
-
Rambut :
-
Wajah :
-
Mata :
-
Hidung :
-
Bibir :
-
Gigi :
-
Lidah :
-
Gusi :
-
Telinga :
Leher :
-
Payudara :
-
Puting :
-
Areola :
-
Abdomen :
Pemeriksaan
Palpasi Leopold
Leopold
I :
Leopold
II :
Leopold
III :
Leopold
IV :
DJJ
:
TBJ
:
His
:
Genitalia
:
Pemeriksaan dalam:.
-
Ekstremitas
Tangan :
Kaki :
2.
Data Penunjang
a.
Pemeriksaan Darah lengkap
Hb
=
AL
=
HMT
Gol.
Darah =
HbSAg
b.
Pemeriksaan USG
Hasil
:
ASESSMENT
PLANNING
1.
Mengawasi keadaan umum dan vital sign ibu
Evaluasi
: telah dilakukan
2.
Mengobservasi His dan DJJ
Evaluasi
: sudah dilakukan setiap 4 jam
3.
Induksi balon kateter dilanjutkan oksitosin dengan pengawasan dokter
Evaluasi
: telah dilakukan induksi balon kateter dan oksitosin 5 iu/500 ml mulai 8 tpm,
dinaikkan bertahap hingga maksimal 20 tpm.
KALA
II
Subyektif
Pasien mengatakan ingin
mengejan
Obyrktif
His teratur 4-5 kali/ 10 menit
perinium menonjol, anus mulai membuka
Periksa dalam: vulva dan
uretra tenang dinding vagina licin, serviks tidak teraba, pembukaan lengkap,
preskep, kepala di hodge 3-4
Assesment
Planning
Tanggal jam
1.
Memberi tahu kepada ibu dan keluarga pembukaan sudah lengkap, Djj 144
kali/menit.
Evaluasi
: ibu mrngerti hasil pemeriksaan
2.
Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala II, yaitu :
-.
Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran
-.
Ibu merasa adanya tekanan pada anus
-.
Perinium menonjol vulva membuka
3.
Memastikan peralatan sudah lengkap : partus set, heating set, resusitasi
Evaluasi : Peralatan sudah lengkap
4.
Memakai celemek, melepaskan perhiasan, menncuci tangan, dan memakai
sarung tangan.
Evaluasi
: Sudah dilakukan.
5.
Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap.
Evaluasi:
Pembukaan sudah lengkap.
6.
Mendekontaminasikan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%.
Evaluasi
: Sarung tangan sudah didekontaminasikan.
7.
Memeriksa DJJ dan HIS.
Evaluasi
: pemeriksaan sudah dilakukan DJJ = 144 kali/ menit, HIS teratur
8.
Membantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman saat persalinan.
Evaluasi
: ibu sudah memilih posisi yang nyaman yaitu tidur terlentang
9.
Memimpin ibu untuk meneran saat ada HIS dan menyesuaikan intruksi Bidan.
Evaluasi
: Ibu bersedia meneran saat ada HIS.
10.
Menyiapkan handuk kering untuk mengeringkan bayi
Evaluasi
: handuk sudah disiapkan.
11.
Membuka tutup partus set, dan memakai sarung tangan steril.
Evaluasi:
partus set sudah dibubka dan sudah memakai sarung tangan steril.
12.
Menolong kelahiran bayi, saat kepala bayi nampak 5-6 cm di vulva dan di bawah
simpisis tangan kanan melindungi perinium, dan tangan kiri menahan puncak
kepala dan meminta ibu untuk bernafas pendek-pendek
Evaluasi:
kepala bayi sudah keluar.
13.
Mengusap muka bayi untuk membersihkan muka bayi dari lendir darah.
Evaluasi:
muka bayi sudah dibersihkan.
14.
Memeriksa ada tidaknya lilitan talipusat pada leher bayi.
Evaluasi
: Tidak ada lilitan tali pusat.
15.
Menunggu hingga kepala janin melakukan putaran paksi luar.
Evaluasi
: Kepala janin sudah memutar secara spontan
16.
Melahirkan bahu secara biparietal dan kemudian susur sanggah.
Evaluasi
: bahu sudah Lahir dan kemudian seluruh badan bayi lahir.
KALA
III
Subyektif
Ibu
mengatakan senang karena bayinya lahir dengan selamat, dan ibu merasa mules-mules
di perut.
Objektif.
Bayi
lahir spontan pukul 20.15 Wib, TFU sepusat, kontraksi uterus baik keras,
kandung kemih kosong, plasenta belum lahir.
Assesment
Planning
:
1.
Mengucapkan selamat atas kelahiran bayinya
2.
Memberitahu ibu bahwa ibu akan disuntik oksitosin agar kontraksi uterus baik.
Evaluasi
: ibu bersedia untuk disuntik oksitosin
3.
Menjepit tali pusat dengan klem tali pusat kira-kira 3 cm dari pusat bayi,
jepit tali pusat 2 cm dari klem pertama kemudian memotong tali pusat.
Evaluasi
: tali pusat sudah dipotong
4.
Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva, tangan
lain mendeteksi di tepi atas simpisis
Evaluasi
: klem sudah dipindahkan
5.
Melakukan peregangan dengan dorsokranial, menganjurkan meneran sambil menarik
tali pusat dengan arah sejajar lantai, kemudian keatas mengikuti proses jalan
lahir
Evaluasi
: tali pusat sudah direnggangkan dan ibu bersedia meneran.
6.
Melahirkan plasenta dengan kedua tangan setelah plasenta muncul di introitus
uteri.
Evaluasi
: plasenta sudah dilahirkan.
7.
Melakukan massase uterus dengan gerakan melingkar dan mengajari ibu untuk
massase
Evaluasi
: massase sudah dilakukan kontraksi baik, ibu sudah mengerti.
8.
Memeriksa kelengkapan plasenta
Evaluasi
: Selaput plasenta lengkap dan utuh
9.
Mengevaluasi adanya laserasi perinium dan vagina
Evaluasi
: ada laserasi derajat 2 dan dilakukan penjahitan
KALA
IV
Subyektif
: ibu merasa lega tapi masih terasa nyeri dibagian genitalia
Obyektif
: terdapatrobekan jalan lahir derajat 2
Assesment
: Planning:
1.
Memperkirakan jumlah kehilangan darah dan membersihkan darah Ibu yang keluar ±
100 cc
2.
Memantau vital sign ibu yaitu nadi, suhu , tekanan darah, respirasi, kantung
kemih, kontraksi uterus, TFU.
Evaluasi
: Telah dilakukan pemantauan setiap 15 menit untuk satu jam pertama dan setiap
30 menit untuk 2 jam selanjutnya
3.
Mendekontaminasikan peralatan yang sudah dipakai dan membuang sampah di
tempatnya.
Evaluasi
: peralatan sudah di dekontaminasikan dan sampah sudah dibuang.
4.
Pendokumentasian.
DAFTAR PUSTAKA
Estiwidani, Dwiana. 2008. Konsep Kebidanan.Yogyakarta: Fitramaya
Runjati, M.Mid. 2010. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
Wahyuningsih, Heni Puji.2009. Etika Profesi Kebidanan.Yogyakarta: Fitramaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar