Pages

Sabtu, 18 Mei 2013

kode etik dalam melaksanakan asuhan manajemen kebidanan


MELAKSANAKAN TUGAS SEBAGAI BIDAN BERDASARKAN ETIK DAN KODE ETIK PROFESI

ETIK
Etik adalah ilmu yang membahas tentang moralitas atau tentang manusia yang berkaitan dengan moralitas. Etika merupakan ilmu yang menyelidiki tingkah laku moral.

KODE ETIK
Kode etik adalah norma yang harus dan diindahkan oleh seiap profesi didalam melaksanakan tugas profesinya didalam hidupnya di masyarakat.kode etik menunjukkan arah moral bagi suatu profesi yang menjamin mutu moral profesi di masyarakat. Agar kode etik berhasil dengan baik maka pelaksanaannya di awasi dan dikontrol. Kasus pelanggaran yang akan dinilai dan ditindak oleh suatu “Dewan Kehormatan Profesi Atau Komite Etik” . maka dalam profesi bidan dibentuk majelis pertimbangan etika bidan atau MPEB.

MELAKSANAKAN TUGAS SEBAGAI PROFESI BIDAN
Etika didalam pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai tempat. Hal tersebut membutuhkan bidn yang mampu menyatu dengan ibu dan keluarga. Bidan harus berpartisipasi dalam memberikan pelayanan kepada ibu sejak konseling , prakonseppsi, skreming antenatal, layanan intrapartum, perawatan itensive pada neonatal dan pengakhiran kehamilan.
Kode etik suatu profesi adalah norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya. Norma yang berisi petunjuk yang harus dijalankan profes, larangan, tingkah laku, dalam menjalankan tugasnya.
Sikap etis profesional bidan akan mewarnai dalam setiap langkahnya termasuk dalam mengambil keputusan dalam merespon situasi yang muncul daalam asuhan. Pemahaman etika dan kode etik menjadi fondamental dan sangat penting dalam memberikan asuhan kebidanan .dengan senantiasa menghormati hak-hak pasien.





MENERAPKAN KODE ETIK DALAM MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

            Pelayanan kebidanan disuatu institusi memiliki norma dan budaya yang unik. Setiap institusi pelayanan memiliki norma dalam memberikan pelayanan yang terdiri dari beberapa praktisi kesehatan. 
Walaupun demikian subjek pelayanan hanya satu yaitu manusia atau individu sehingga individu harrus jelas batas wewenang. Kewenangan bidan tertuang daalam KEPMENKES 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan . mengenai kejelasan peran bidan diatur dalam standar praktik kebidanan dan standa pelayanan kebidanan .

Asuhan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu, klien (Depkes, 1996:3).
Kebidanan adalah bentuk pelayanan kesehatan yang komperhensif dan karakteristik berdasarkan ilmu dan seni kebidanan yang ditujukan pada wanita atau khususnya dalam masa prakonsepsi, masa kehamilan, masa nifas dan bayi baru lahir, upaya masa interval dengan upaya promotif, preventative dan rahabilitatif baik secara individu, keluarga, kelompok masyarakat sesuai wewenang, tanggung jawab dan kode etik profesi bidan (Sumarto, 1995 : 16).
Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan berdasarkan ilmu kebidanan pada wanita sesuai wewenang dan tanggung jawab seorang bidan.


1.   Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
a.   Definisi
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik dan mentalnya.
Semua perubahan fisik pada ibu mengakibatkan terjainya perubahan psikis berupa rasa tidak percaya diri terhadap penampilan dirinya. Pada masa ini, ada ibu yang ,merasa enggan berpergian, bahkan ada yang sampai menarik diri dari aktivitas kehidupan social sebagai seorang ibu. Untuk mengantisipasi supaya dampak-dampak negative seperti yang dipaparkan di atas tidak terjadi terlalu berat pada ibu, dan untuk mengantisipasi supaya persalinan berlangsung aman dan tidak terjadi trauma terlalu berat, baik terhadap ibu maupun janin, ibu hamil perlu diberi asuhan kehamilan.
Semakin bertambah usia kehamilan, akan mengakibatkan bentuk tubuh ibu berubah yang semula langsing menjadi tidak langsing lagi. Buah dada mulai membesar, pembulih-pembuluh darah pada perut tampak biru, perut semakin menonjol kedepan.
Asuhan ibu hamil oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data,menetapkan diagnosis dan rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk menjamin keamanan dan kepuasan serta kesejahteraan ibu dan janin selama periode kehamilan.

b.   Tujuan
1.      Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
2.      Mendeteksi dan menatalaksana komplikasi medis, bedah ataupun obstetric selama kehamilan
3.      Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan menghadapi komplikasi
4.      Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan puer perium normal, dan merawat anak secara fisik, psikologis, dan social.

c.    Langkah langkah
Proses manajemen kebidanan menurut varney  terdiri dari 7 langkah yang harus dilaksanakan secara brurutan,dan secara periodic perlu di ulang-ulang sesuai dengan kondisi ibu hamil yang diberi asuhan.Penerapan 7 langkah manajemen menurut varney dalam member asuhan kebidanan pada ibu hamil secara sistematis adalah sebagai berikut:


1.         Mengumpulkan data dasar
Jenis data yang dikumpulkan adalah :
a.    Data Subjektif terdiri dari :
1)      Biodata ibu dan suami
2)      Alasan ibu memeriksakan diri
3)      Riwayat kehamilan sekarang
4)      Riwayat kebidanan yang lalu
5)      Riwayat menstruasi
6)      Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
7)      Riwayat kesehatan
8)      Riwayat bio-psikososial-spiritual
9.   Pengatahuan ibu tentang tanda  bahaya kehamilan
b.   Data objektif terdiri dari :
1.      Hasil pemeriksaan umum (tinggi badan,berat badan,lingkar lengan,suhu,nadi,tekanan darah,pernafasan)
2.      Hasil pemeriksaan kepala dan leher
3.      Hasil pemeriksaan tangan dan kaki
4.      Hasil pemeriksaan payudara
5.      Hasil pemeriksaan abdomen
6.      Hasil pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ)
7.      Hasil pemeriksaan darah dan urine
2.         Menginterpretasikan atau menganalisis data
Pada langkah ini data subjektif dan data objektif yang dikaji di analisis menggunakan teiri fisiologis dan patologis,sesuai dengan perkembangan kehamilan berdasarkan umur kehamilan itu pada saat diberi asuhan,termasuk teori tatang kebutuhan fisik dan psikologis ibu hamil.Hasil analisis dan interpretasi data menghasilkan rumusab diagnosis kehamilan.
Selanjutnya,rumuskan masalah yang terjadi sesuai dengan kondisi ibu saat diberi asuhan. Masalah juga merupakan suatu kondisi yang tidak sesuai dengan perkembangan fisiologis kehamilan, adaptasi ibu yang tidak positif terhadap kehamilan.
3.      Merumuskan diagnosis atau masalah potensial, dan tindakan segera sebagai antisipasinya
Menetapkan perlunya tindakan segera dan melaksanakannya berdasarkan masalah potensial yang dirumuskannya. Tindakan segera bisa meruapakan interfensi langsung oleh bidan maupun kolaborasi dengan profesi lain.
4.      Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi klien.
Langkah keempat mencerminkan kesinambunagan dari proses manajemen kebidanan. Jadi manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus, misalnya pada waktu wanita tersebut dalam persalinan.
Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkin mengindikasikan situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak (misalnya, perdarahan kala III atau perdarahan segera setelah lahir, distocia bahu, atau nilai APGAR yang rendah).
Dari data yang dikumpulkan dapat menunjukan satu situasi yang memerlukan tindakan segera sementara yang lain harus menunggu
5.      Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Rencana asuhan yang menyeluruh mengacu pada diagnosis, masalah asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi client.
 Sebagai contoh memberikan penyuluhan kepada ibu terhadap kebutuhan ibu hamil.
6.      Melaksanakan asuhan sesuai perencanaan secara efisien dan aman
Pelaksanaan rencana asuhan bias dilaksanakan oleh bidan langsung, bias juga dengan memperdayakan ibu. Misalnya pada rencana asuhan. Diatas, setelah ibu mendapat layanan konseling dari biadan tentang cara menghindarkan diri dari kontak dengan asap rokok, dibuat kesepakatan tentang cara/tindakan yang digunakan. Setelah ibu melaksanakan hasilnya dievaluasi oleh bidan.
7.      Melaksanakan evaluasi terhadap rencana asuhan yang dilaksanakan.
Evaluasi ditunjukan terhadap efektifitas interfensi tentang kemuingkinan pemecahan masalah, mengacu pada perbaikan kondisi, kesehatan ibu dan janin. Evaluasi mencangkup jangka pendek, yaitu sesaat setelah interfensi dilakasanakan, dan jangka pendek, yaitu menungu  proses sampai kunjungan berikutnya/kunjungan ulang.

d.   Konsep dasar
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan,
a.       Satu kali pada triwulan pertama
b.      Satu kali pada triwulan kedua
c.       Dua kali pada triwulan ketiga
Pelayanan atau asuhan standar minimaltermasuk “7T”:
a.       Timbang berat badan
b.      Ukur (Tekanan) darah
c.       Ukur (Tinggi) fundus uteri
d.      Pembeian imunisaasi (Tetanus Tiksoid) TT lengkap
e.       Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
f.       Tes terhadap penyakit menular seksual






MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
No. Register : ………………

I.     PENGKAJIAN

A.      IDENTITAS/BIODATA

Nama Ibu          : ..........................      Alamat Kantor  : ............................
Umur                 : ..........................      umur                  : ............................
Suku/Bangsa     : ..........................      Suku/Bangsa     : ............................
Agama               : ..........................      Agama              : ............................
Pendidikan        : ..........................      Pendidikan        : ............................
Pekerjaan           : ..........................      Pekerjaan          : ............................
Alamat Rumah  : ..........................      Alamat Kantor  : ............................
Telepon             : ..........................      Telepon             : ............................

B.       ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF)
Pada tanggal …………………          Pukul ………………….
1.  Alasan kunjungan ini :          ð Pertama      ð Rutin      ð Ada keluhan
2.  Keluhan – keluhan : ………………………………………………………...
………………………………………………………………………………
3.    Riwayat Sosial
      Kehamilan ini :      ð Direncanakan            ð Tidak direncanakan
                                                                                          ð Diterima
                                                                                          ð Tidak diterima
      Perasaan tentang kehamilan ini : ………………………………………..
      Jenis kelamin yang diharapkan : ………………………………………..
      Status perkawinan :…………………. Kawin : ………………………...
      Kawin I :  Umur …… tahun            Dengan suami umur : …………….

                                        Lamanya ……tahun       Anak ….. Orang    Abortus ….. X

      Kawin II : ……………………………………………………………….

      Susunan keluarga : ……………………………………………………...
…………………………………………………………………………..
      Lingkungan Rumah : ……………………………………………………
…………………………………………………………………………..
      Perilaku kesehatan : Merokok      ð Ya               ð Tidak

Alkohol      ð Ya                ð Tidak

Narkoba     ð  Ya               ð Tidak


4.    Riwayat Obstetri
a.    Riwayat Haid

HPHT                : …………………………………………………………

Haid bulan sebelumnya : ………………………………………………...

Haid pertama    : Umur ….. tahun     Teratur/Tidak teratur

Siklus                : …………. hari       Lamanya : ….. hari
Banyaknya        : …………. Hari      Sifat darah : ………………..
Dismenorrhoe    : ……………….
b.    Riwayat kehamilan
Taksiran persalinan : …………………..
Keluhan-keluhan pada  Trimester I      : ………………………………….
                                       Trimester II     : ………………………………
                                       Trimester III    : ………………………………
Pergerakan anak pertama kali : hamil ….. minggu
Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak dalam 24 jam :
    ð < 10 x        ð 10 x – 20 x       ð > 20 x
Bila lebih dari 20 x dalam 24 jam, dengan frekuensi
     ð < 15          ð > 15’                      ð ……………………………………..
Keluhan-keluhan …………………………………………………………
……………………………………………………………………………
5.  Riwayat kehamilan, persalinan dan Nifas Yang Lalu
G ….. P ….. A …..

Hamil
Ke
TGL
Lahir
Bayi
Jenis
Kelamin
Jenis
Partus
Umur
Kehamilan
Penyulit/
Komplikasi
Penol
B
B
L
Keadaan
Bayi

































































6.  Riwayat keluarga berencana : ……………………………………………
……………………………………………………………………………

7.    Riwayat kesehatan :
      Penyakit yang pernah diderita

Penyakit

Klien

Keluarga

Jantung


Tekanan Darah tinggi


Hepar


Diabetes Mellitus


P.H.S


Campak


Malaria


T.B.C


      Keturunan kembar …………………………………………………...
8.    Riwayat kebiasaan
a.    Pola makan (sebelum hamil dan saat hamil muda) : …………………
……………………………………………………………………….
b.    Pola eliminasi : ……………………………………………………….
………………………………………………………………………...
c.    Personal Hygiene : ……………………………………………………
……………………………………………………………………….
d.  Aktivitas sehari-hari : ………………………………………………...
………………………………………………………………………...
e.    Pola istirahat dan tidur : ………………………………………………
……………………………………………………………………….
f.     Seksualitas : ………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
g.    Immunisasi TT :
     ð Belum    ð Sudah : ….. x   Tanggal  I …………….  II ……………

C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)
1.    Status emosional ……………………………………………………………….
2.    Tanda vital
      Tekanan Darah   : …………. MmHg      Llia   : ……………. Cm
      Denyut Nadi      : …………. X/menit     TB     : ……………. Cm
      Pernafasan          : …………. X/menit     BB sebelum hamil : …………  Kg
      Suhu                   : …………. oC              BB    : ……………. Kg
3.  Muka : Oedema       :   ð Ada          ð Tidak
Conjungtiva  : ………………….
Sklera mata   : ………………….
4.  Dada : Simetris             ð Ya            ð Tidak
Mammae    : ……………………………………………………………………...
Benjolan     : ……………………………………………………………………...
Striae          : ……………………………………………………………………...
Areola        : ……………………………………………………………………...
Puting susu : ……………………………………………………………………..
5.  Pinggang (periksa ketuk : Costro Vertebra Angie  tenderness)
Nyeri          :                  ð Ya           ð Tidak
6.  Ekstremitas
Oedema tangan dan jari         :    ð Ada        ð Tidak
Oedema tibia, kaki                 :    ð Ada        ð Tidak
Betis merah/lembek/keras       :    ð Ada        ð Tidak
Varices tungkai                      :    ð Ada        ð Tidak
Refleks Patella Kanan            :    ð Ada        ð Tidak
7.    Abdomen
7.1. Bekas luka                       :    ð Ada        ð Tidak
Pembesaran perut            : …………………………………………………..
Bentuk perut                   : …………………………………………………..
Oedema                           :    ð Ada        ð Tidak
Acites                              :    ð Ada        ð Tidak
8.    Pemeriksaan Obstetrik
8.1    Palpasi uterus
      Tinggi fundus uteri    : …………………………………………………..
      Letak                         : …………………………………………………..
      Presentasi                  : …………………………………………………..
      Punggung                  : …………………………………………………..
      Kontraksi                   : …………………………………………………..
      Frekwensi                  : ……… x/menit
      Kekuatan                   : …………………………………………………..
8.2    Palpasi supra pubik kandung kemih :
………………………………………………………………………………
8.3    Auskultasi :
DJJ             : …………………………. Tempat : …………………………..
Frekwensi   : …………………………. Teratur/Tidak
9.  Genitalia
9.1    Inspeksi
Vulva & vagina   : Varices                 :    ð Ada   ð Tidak
Luka                    :    ð Ada   ð Tidak
Kemerahan          :    ð Ada   ð Tidak
Nyeri                   :    ð Ada   ð Tidak            
Perineum : Bekas luka/episiotomo     :    ð Ada   ð Tidak                        
Lain-lain              :    ð Ada   ð Tidak
Bila ada               : ……………………………………
10.Pelvimetri Klinis      : ……………………………………………………………
      Promontorium    : ……………………………………………………………
      Conjugata Vera  : ……………………………………………………………
      Linea innominata     : ………………………………………………………..
      Dinding samping     : ………………………………………………………..
      Sacrum               : ……………………………………………………………
      Spina ischiadica : ……………………………………………………………
      Os coccygis        : ……………………………………………………………
      Arens pubis        : ……………………………………………………………
Kesan Panggul         : ……………………………………………………………

II.  PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Tanggal ………………………………
Darah     : Hb ….. gr%  Gol. Darah : ….. (Anamnese) Rhesus : ………..
R.P.R : ……………………..
Urine     : Protein   : ………………

Reduksi : ………………

Pemeriksaan penunjang lain : ………………………………………………………

2. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
a.      Definisi
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa social bagi ibu dan keluarga. Dalam hal ini peranan petugas kesehatan tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibuagar seluruh rangkaian proses persalinan berlangsung dengan aman dan baik bagi ibu maupun bagi bayi yang dilahirkan.

b.      Tujuan
Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek saying ibu dan sayang bayi.

c.       Langkah-langkah
Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu:
1)      Kala I yaitu, dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm). proses ini terbagi dalam 2 fase, fase laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 sampai 10 cm.
Tindakan yang dilakukan:
a)         Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami, keluarga atau teman dekat.
b)         Mengatur aktivitas dan posisi ibu
c)         Membumbing ibu untuk rileks saat ada his
d)        Menjelaskan tenteng kemajuan persalinan
e)         Menjaga kebersihan diri
f)          Mengatasi rasa panas
g)         Masase
h)         Pemberian cukup minum
i)           Mempertahankan kandung kemih tetap kosong
j)           sentuhan
2)      Kala II yaitu,dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi. Seorang bidan harus mendukung ibu atas usahanya untuk melahirkan bayinya. Berikut adalah tindakan atau penanganan yang dilakukan selama persalinan (kala II):
a)         Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu
Menghadirkan seseorang untuk menyemangati, memberi minum, mengipasi atau memijat ibu
b)         Menjaga kebersihan diri
Bersihkan cairan yang ada untuk menghindari infeksi pada ibu
c)         Mengipasi dan masase
Menambah kenyamanan bagi ibu
d)        Memberikan dukungan mental
Mngurangi kecemasan ibu dengan cara:
1)         Menjaga privasi ibu
2)         Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan
3)         Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan keterlibatan ibu
e)         Mengatur posisi ibu
f)          Menjaga kandung kemih tetap kosong
g)         Memberikan cukup minum
h)         Memimpin mengedan
i)           Bernafas selama persalinan
j)           Pemantauan denyut jantung janin
k)         Membantu melahirkan bayi:
1)         Menolong kelahiran kepala
2)         Periksa tali pusat
3)         Melahirkan bahu dan anggota seluruhnya
l)           Bayi dikeringkan dan dihangatkan dari kepala sampai seluruh tubuh
m)       Merangsang bayi
3)      Kala III yaitu: Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
Tidakan:
a)      Jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin
b)      Memberikan oksitosin
c)      Melakukan penegangan tali pusat terkendali atau PTT (CTT/Centroled Cord Traction)
d)     Masase fundus
4)      Kala IV yaitu: dimulai saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum. Masa post partum merupakan saat paling kritis untuk mencegah kematian ibu terutama kematian yang diakibatkan karena pendarahan. Tindakan pemeriksaan:
a)      Fundus: rasakan apakah fundus berkontraksi kuat dan berada di atau dibawah umbilicus.
         Setiap 15 menit pada jam pertama setelah persalinan
         Setiap 30 menit pada jam kedua setelah persalinan
         Masase fundus jika perlu untuk menimbulkan kontraksi
b)      Plasenta: periksa kelengkapannya untuk memastikan tidak ada bagian-bagian yang tersisa dalam uterus
c)      Selaput ketuban: periksa kelengkapannya untuk memastikan tidak ada bagian-bagian yang tersisa dalam uterus
d)     Perineum: periksa luka robekan pada perineum dan vaginayang membutuhkan jahitan
e)      Memperkirakan pengeluaran darah
f)       Lochia: periksa apakah ada darah keluar langsung. Jika lochia berkontraksi kuat, lochia kemungkinan tidak lebih dari menstruasi.
g)      Kandung kemih: pastikan kandung kemih tidak terisi penuh. Kandung kemih yang terisi penuh akan membuat uterus naik keatas dan menyebabkan tidak berkontraksi kuat.
h)      Kondisi ibu: apabila kondisi ibu tidak stabil, pantau terus kondisinya dan penuhi apa yang ibu inginkan.
i)        Kondisi bayi baru lahir: pastikan kondisi bayi sehat.
Asuhan bidan:
a)      Ikat tali pusat
b)      Pemeriksaan fundus dan masase
c)      Nutrisi dan hidrasi
d)     Bersihkan ibu
e)      Istirahat
f)       Peningkatan hubungan ibu dan bayi
Biarkan bayi pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dengan bayi.
g)      Memulai menyusui
Bayi sangat siap segera saat dilahirkan. Hal ini sangat tepat untuk mulai memberikan asi. Menyusui juga membantu uterus berkontraksi.
h)      Menolong ibu ke kamar mandi
Pastikan ibu telah buang air kecil dalam 3 jam selama postpartum
i)        Mengajari ibu dan anggota keluarga
Beri tahu pada ibudan keluarga bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi dan tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi.
d.      Konsep dasar
Kebijakan pelayanan asuhan ibu bersalin:
1.      Semua persalinan harus dihadiri atau dipantau oleh petugas kesehatan terlatih
2.      Rumah bersalin dan tempat rujukan dengan fasilitas memadai untuk menangani kegawatdaruratan obstetric dan neonatal harus tersedia 24 jam
3.      Obat-obatan essensial, bahan dan perlengkapan harustersedia bagi seluruh petugas terlatih





ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL


NO REGISTER                                  :
MASUK RS TANGGAL/JAM          :
DIRAWAT DI RUANG                    :
A.    DATA SUBYEKTIF
Tanggal x bulan 2012, pukul x, oleh Bidan Baiq
Identitas

                                                            Ibu                                                       suami
Nama               :
Umur               :
Agama             :
Suku bangsa    :
Pendidikan      :
Pekerjaan         :
1.      Alasan masuk kamar bersalin
Ibu mengatakan kehamilan 9 bulan, merasakan kenceng-kenceng tapi masih jarang, pengeluaran pervaginam lendir darah tidak ada.
2.      Riwayat Menstruasi
a.       HPHT:                TTP    :
Menarche umur ... tahun, siklus ... hari, lama ...hari , banyaknya .. kali ganti pembalut dalam sehari.
3.      Riwayat Obstetri         :
a.       Riwayat kehamilan sekarang
Pemeriksaan ANC teratur, frekuensi .. kali, di Puskesmas oleh Bidan.
Keluhan selama kehamilan      :
Trimester I       :
Trimester II     :
Trimester III    :
Pergerakan janin selama 24 jam : frekuensi lebih dari... Kali dalam sehari.
Imunisasi TT I :
Imunisasi TT II  :
Imunisasi TT III:
4.      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan

5.      Riwayat Kontrasepsi

6.      Kebiasaan – kebiasaan ibu
Merokok                      :
Minuman keras            :
Minum jamu                :
7.      Riwayat kesehatan:
8.      Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a.       Pola nutrisi
Makan       :
Minum       :
b.      Pola eliminasi
BAB          :
BAK         :
c.       Pola Istirahat
d.      Pola seksualitas
e.       Personal Hygiene

.       Pola Aktivitas:
      Riwayat Psikososialspiritual:
-         
B.     DATA OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum :       
kesadaran:
Status emosional         :
Tanda Vital Sign         :
                                      Nadi :          Respirasi :
BB       :              TB       :         LILA   :
Kepala dan Leher
-          Rambut     :
-          Wajah        :
-          Mata          :
-          Hidung      :
-          Bibir          :
-          Gigi           :
-          Lidah         :
-          Gusi           :
-          Telinga      :
         Leher         :
-          Payudara   :
-          Puting        :
-          Areola       :
-          Abdomen  :
Pemeriksaan Palpasi Leopold
Leopold I        :
Leopold II       :
Leopold III     :
Leopold IV     :
DJJ      :
TBJ      :
His       :
Genitalia          :
Pemeriksaan dalam:.
-          Ekstremitas
Tangan :
Kaki :
2.      Data Penunjang
a.       Pemeriksaan Darah lengkap
Hb =
AL =
HMT
Gol. Darah =
HbSAg
b.      Pemeriksaan USG
Hasil :

ASESSMENT
PLANNING
1.      Mengawasi keadaan umum dan vital sign ibu
Evaluasi : telah dilakukan
2.      Mengobservasi His dan DJJ
Evaluasi : sudah dilakukan setiap 4 jam
3.      Induksi balon kateter dilanjutkan oksitosin dengan pengawasan dokter
Evaluasi : telah dilakukan induksi balon kateter dan oksitosin 5 iu/500 ml mulai 8 tpm, dinaikkan bertahap hingga maksimal 20 tpm.

KALA II
Subyektif
Pasien mengatakan ingin mengejan

Obyrktif
His teratur 4-5 kali/ 10 menit perinium menonjol, anus mulai membuka
Periksa dalam: vulva dan uretra tenang dinding vagina licin, serviks tidak teraba, pembukaan lengkap, preskep, kepala di hodge 3-4
Assesment
Planning
Tanggal jam
1.      Memberi tahu kepada ibu dan keluarga pembukaan sudah lengkap, Djj 144 kali/menit.
Evaluasi : ibu mrngerti hasil pemeriksaan
2.      Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala II, yaitu :
-. Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran
-. Ibu merasa adanya tekanan pada anus
-. Perinium menonjol vulva membuka
3.      Memastikan peralatan sudah lengkap : partus set, heating set, resusitasi
       Evaluasi : Peralatan sudah lengkap
4.       Memakai celemek, melepaskan perhiasan, menncuci tangan, dan memakai sarung tangan.
Evaluasi : Sudah dilakukan.
5.      Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap.
Evaluasi: Pembukaan sudah lengkap.
6.      Mendekontaminasikan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%.
Evaluasi : Sarung tangan sudah didekontaminasikan.
7.      Memeriksa DJJ dan HIS.
Evaluasi : pemeriksaan sudah dilakukan DJJ = 144 kali/ menit, HIS teratur
8.      Membantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman saat persalinan.
Evaluasi : ibu sudah memilih posisi yang nyaman yaitu tidur terlentang
9.      Memimpin ibu untuk meneran saat ada HIS dan menyesuaikan intruksi Bidan.
Evaluasi : Ibu bersedia meneran saat ada HIS.
10.  Menyiapkan handuk kering untuk mengeringkan bayi
Evaluasi : handuk sudah disiapkan.
11.  Membuka tutup partus set, dan memakai sarung tangan steril.
Evaluasi: partus set sudah dibubka dan sudah memakai sarung tangan steril.
12.  Menolong kelahiran bayi, saat kepala bayi nampak 5-6 cm di vulva dan di bawah simpisis tangan kanan melindungi perinium, dan tangan kiri menahan puncak kepala dan meminta ibu untuk bernafas pendek-pendek
Evaluasi: kepala bayi sudah keluar.
13.  Mengusap muka bayi untuk membersihkan muka bayi dari lendir darah.
Evaluasi: muka bayi sudah dibersihkan.
14.  Memeriksa ada tidaknya lilitan talipusat pada leher bayi.
Evaluasi : Tidak ada lilitan tali pusat.
15.  Menunggu hingga kepala janin melakukan putaran paksi luar.
Evaluasi : Kepala janin sudah memutar secara spontan
16.  Melahirkan bahu secara biparietal dan kemudian susur sanggah.
Evaluasi : bahu sudah Lahir dan kemudian seluruh badan bayi lahir.
KALA III
Subyektif
Ibu mengatakan senang karena bayinya lahir dengan selamat, dan ibu merasa mules-mules di perut.
Objektif.
Bayi lahir spontan pukul 20.15 Wib, TFU sepusat, kontraksi uterus baik keras, kandung kemih kosong, plasenta belum lahir.
Assesment
Planning :
1.      Mengucapkan selamat atas kelahiran bayinya
2.      Memberitahu ibu bahwa ibu akan disuntik oksitosin agar kontraksi uterus baik.
Evaluasi : ibu bersedia untuk disuntik oksitosin
3.      Menjepit tali pusat dengan klem tali pusat kira-kira 3 cm dari pusat bayi, jepit tali pusat 2 cm dari klem pertama kemudian memotong tali pusat.
Evaluasi : tali pusat sudah dipotong
4.      Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva, tangan lain mendeteksi di tepi atas simpisis
Evaluasi : klem sudah dipindahkan
5.      Melakukan peregangan dengan dorsokranial, menganjurkan meneran sambil menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai, kemudian keatas mengikuti proses jalan lahir
Evaluasi : tali pusat sudah direnggangkan dan ibu bersedia meneran.
6.      Melahirkan plasenta dengan kedua tangan setelah plasenta muncul di introitus uteri.
Evaluasi : plasenta sudah dilahirkan.
7.      Melakukan massase uterus dengan gerakan melingkar dan mengajari ibu untuk massase
Evaluasi : massase sudah dilakukan kontraksi baik, ibu sudah mengerti.
8.      Memeriksa kelengkapan plasenta
Evaluasi : Selaput plasenta lengkap dan utuh
9.      Mengevaluasi adanya laserasi perinium dan vagina
Evaluasi : ada laserasi derajat 2 dan dilakukan penjahitan

KALA IV
Subyektif : ibu merasa lega tapi masih terasa nyeri dibagian genitalia
Obyektif : terdapatrobekan jalan lahir derajat 2
Assesment : Planning:
1.      Memperkirakan jumlah kehilangan darah dan membersihkan darah Ibu yang keluar ± 100 cc
2.      Memantau vital sign ibu yaitu nadi, suhu , tekanan darah, respirasi, kantung kemih, kontraksi uterus, TFU.
Evaluasi : Telah dilakukan pemantauan setiap 15 menit untuk satu jam pertama dan setiap 30 menit untuk 2 jam selanjutnya
3.      Mendekontaminasikan peralatan yang sudah dipakai dan membuang sampah di tempatnya.
Evaluasi : peralatan sudah di dekontaminasikan dan sampah sudah dibuang.
4.      Pendokumentasian.










DAFTAR PUSTAKA

Estiwidani, Dwiana. 2008. Konsep Kebidanan.Yogyakarta: Fitramaya
Runjati, M.Mid. 2010. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
Wahyuningsih, Heni Puji.2009. Etika Profesi Kebidanan.Yogyakarta: Fitramaya

            http://id.scribd.com/doc/23973781/Format-Dokumentasi-Asuhan-Kebidanan-Pada-Ibu-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar